PENGGUNAAN ALAT TANGKAP JARING TIGA LAPIS SEBAGAI PENDAPATAN TAMBAHAN NELAYAN PULAU SALEMO KABUPATEN PANGKEP

PENGGUNAAN ALAT TANGKAP JARING TIGA LAPIS SEBAGAI PENDAPATAN TAMBAHAN NELAYAN PULAU SALEMO KABUPATEN PANGKEP

Pulau Salemo sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan tangkap tradisional yang masih menggunakan alat tangkap jaring sederhana seperti Rakkang, Bubu, Jaring Arad dan Jaring Tiga Lapis. Menurut DKP (2016),  Alat tangkap yang umum digunakan oleh nelayan penduduk Pulau Salemo adalah gillnet tinggiri (pukat tenggiri), gillnetdasar kakap (pukat kakap), gillnet dasar rajungan dan alat bantu rumpon, sedangkan perahu yang digunakan sebagian besar berukuran kecil sehingga menyebabkan rata-rata pendapatan mereka rendah.

Untuk itu kegiatan Pengabdian kepada masyarakat yang di adakan oleh tim pengabdi dari fakultas perikanan dan ilmu kelautan UMI yaitu Dr. Ir. Hasrun, M.Si bersama dengan Dr. Ir. Kasmawati, MP. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberi  pengetahuan dan keterampilan  anggota kelompok nelayan “ Elang Laut” melalui  penyuluhan/pelatihan dan pendampingan agar mampu merancang alat tangkap jaring tiga lapis dan mampu mengoperasikannya serta dapat mengitenfikasi jensi hasil tangkapan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi..

Target luaran yang diharapkan dari kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini,  melalui kegiatan penyuluhan/pelatihan dan pendampingan ini adalah terjadinya  pemahaman, pengetahuan dan keterampilan anggota mitra  kelompok Nelayan           “ Elang Laut” tentang cara pembuatan atau rancang bangun alat tangkap jaring tiga lapis dan cara pengoperasiannya serta cara indentifikasi jenis hasil tangkapan yang mempunyai nilai jual tinggi.

Metode yang digunakan dalam pelatihan adalah metode pelatihan partisipatif, yaitu melibatkan sebanyak mungkin peran serta mitra dalam kegiatan ceramah, diskusi, praktek dan pendampingan dalam rancang bangun alat tangkap jaring tiga lapis dan cara pengoperasiannya pada daerah lamun.

Hasil dari Program Kemitraan Masyarakat melalui kegiatan penyuluhan/ pelatihan dan pendampingan ini adalah terjadinya peningkatan, pemahaman, pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok mitra untuk dapat membuat dan merancang alat tangkap jaring tiga lapis yang telah dimodifikasi, teknik penggoperasian alat tangkap jaring tiga lapis dengan tepat, dapat mengidentifikasi hasil tangkapan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.

Previous PELATIHAN PEMBUATAN PAKAN IKAN ORGANIK “IMMUNOSANDA” DI DESA MINASA UPA KEC BONTOA KABUPATEN MAROS
Next PENANGANAN PASCA PANEN SIPUT SAWAH (Bellamya javanica) DESA SANGLEPONGAN KEC. CURIO KAB. ENREKANG

About author

You might also like

Berita Fakultas0 Comments

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UMI Resmikan Gallery Shop Program Pengembangan Kewirausahaan

Peresmian Gallery Shop Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) berlangsung di Aula FPIK UMI, Selasa (17/9). Hadir Kepala Pusat Inkubasi Bisnis UMI Dr. Asdar Djamereng, SE.,MM didampingi Dr. Rusdiah, M.Hum. yang mewakili

Agenda Kegiatan0 Comments

TIM Relawan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautn UMI Menuju ke Provinsi SulBar

Makassar, 25/01/2021. TIM Relawan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UMI berangkat menuju ke Provinsi Sulawesi Barat untuk mengantarkan sumbangan berupa bahan makanan pokok, pakaian layak pakai, beserta kebutuhan alat sholat

109 Peserta Ikuti Ramah Tamah FPIK UMI Wisuda Periode II 2022

Makassar, fpik.umi.ac.id – Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar ramah tamah di Hotel Swiss Bellin, Jalan Boulevard, Makassar beberapa waktu lalu. Ramah Tamah dalam rangka wisuda UMI

0 Comments

No Comments Yet!

You can be first to comment this post!

Leave a Reply